Ayah Altantuya Akan Bertemu Mahathir Besok

cewek diledakkan

topmetro.news – Setev Shaariibuu, ayah model perempuan Mongolia yang menjadi korban pembunuhan di Malaysia, Altantuya Shaariibuu, akan bertemu dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad pada Rabu (20/6/2018).

“Kami akan bertemu dengan Tun Mahathir besok pukul 17.00. Kami berharap dapat membahas sejumlah hal, termasuk kemungkinan membuka kembali penyelidikan atas kematiannya,” ujar pengacara Setev, Ramkarpal Singh, Selasa (19/6/2018).

Menanggapi rencana ini, Setev mengaku senang karena Mahathir begitu peduli akan kasus yang diduga sengaja diredam oleh pemerintahan sebelumnya di bawah Najib Razak.

“Saya tidak pernah berpikir Perdana Menteri akan menerima saya. Saya yakin PM memang tertarik mencari keadilan atas kasus ini,” ujar Setev Shaariibuu.

Melanjutkan pernyataannya, Setev berkata, “Saya berharap penuh pemerintahan baru akan melakukan apa pun dalam kewenangannya untuk membawa kembali keadilan dan mengakhiri penderitaan keluarga kami.”

Setev Shaariibuu pun menceritakan penderitaan keluarganya setelah ditinggal oleh Altantuya yang menjadi tulang punggung keluarganya selama ini.

“Altantuya adalah tulang punggung keluarganya yang berjumlah tujuh orang, termasuk dua putra yang salah satunya menyandang disabilitas. Dengan kematiannya, saya rasa saya kehilangan tangan kanan saya,” tuturnya, sebagaimana dikutip Channel NewsAsia.

Tubuh Diledakkan

Kasus pembunuhan Altantuya ini adalah salah satu isu yang merongrong pemerintahan Najib. Model Mongolia itu diduga adalah kekasih orang kepercayaan Najib, Abdul Razak Baginda.

Ia membantu Abdul dalam kesepakatan pembelian kapal selam dari Perancis, proyek yang diduga memberikan keuntungan jutaan euro untuk orang kepercayaan Najib tersebut.

Pada Oktober 2006, perempuan yang sedang hamil itu diculik di depan rumah Baginda di Kuala Lumpur. Lalu dibawa ke sebuah hutan di daerah Subang, Malaysia.

Di sana, Altantuya ditembak dua kali dengan senapan semi-otomatis. Jasadnya kemudian diledakkan dengan bahan peledak kelas militer.

Dua anggota kepolisian yang pernah menjadi ajudan Najib, Sirul Azhar Umar dan Azilah Hadri, dinyatakan bersalah atas kasus pembunuhan Altantuya.

Dalam proses persidangan, Sirul mengaku hanya bertugas membawa Altantuya ke lokasi yang sudah ditentukan dan tidak membunuh model itu. Menurut Sirul, orang yang mengeksekusi Altantuya adalah Azila.

Namun, Sirul dan Hadri tetap dijatuhi hukuman mati pada persidangan pada 2009 lalu. Sirul kemudian kabur ke Australia pada 2014, saat bebas bersyarat ketika masih mengajukan banding ke pengadilan.

Mahathir Janji Buka Kembali

Nama Sirul pun masuk dalam daftar merah Interpol, kemudian ditangkap di Queensland, Australia, atas tuduhan melebihi izin tinggal visa turis. Sejak saat itu, ia ditahan di pusat detensi Villawood, Sydney.

Setelah menang dalam pemilu bersejarah pada Mei lalu, Mahathir langsung bertekad membuka kembali penyelidikan kasus ini. Ia pun mengupayakan ekstradisi Sirul.

“Sirul tidak bisa kembali ke Malaysia karena Australia tidak akan mengizinkan seseorang yang menghadapi hukuman mati pulang. Kami bisa mencabut hukuman mati itu, tapi menggantinya dengan penjara,” kata Mahahtir. (TM-RED)

sumber: CNN Indonesia

Related posts

Leave a Comment